serdadu hitam

Ngeriku

Negeriku yang ngeri, mungkin itu maksud Iwan Fals membuat lagu yang masih berada dalam album Manusia Setengah Dewa ini. Disini Iwan Fals mengajak kita turut serta bersih bersih negeri dari para penipu ini. Negeri para penipu? Iya benar, masih tidak percaya lagi?. Cobalah menengok keluar.

Kata Iwan Fals negeri ini surganya para penipu. Dan memang benar itu yang terjadi, dinegeri ini para penipu berkeliaran bebas tanpa ada ancaman hukum yang tegas. Mulai penipu kelas teri yang kalau apes digebuki sampai mati dijalanan... penipu kelas bandeng yang jika dipermalukan media massa lalu terpaksa dicopot jabatannya karena tekanan publik tapi bebas berdarmawisata ke luar negeri... sampai penipu kelas kakap yang antri untuk dicium tangannya bolak balik oleh para pejabat tinggi negara. Dan tidak ada ancaman hukum yang membuat jera terhadap perilaku mereka. Koruptor juga masuk kedalam golongan penipu, maling dan sejenisnya dan hal diataslah yang kita tonton setiap hari.

Kita sebagai rakyat yang takut akan dosa dan pembalasan di akhirat hanya bisa mengutuk dan mencibir ulah para penipu ini, namun biasanya yang terlalu keras sindirannya akan disikat. Disikat demi kepentingan kelompok atau golongannya. Disikat dengan sikat yang dibeli dari uang kotor hasil korupsi. Ngeri... Iwan Fals dalam lagu ini mengajak kita bersih-bersih negeri ini dari gerombolan penipu... sebelum kita yang dibersihkan oleh mereka.

Negeriku yang ngeri, mungkin itu maksud Iwan Fals membuat lagu ini. Kata Iwan Fals negeri ini surganya para penipu. Dan itu memang benar itu yang terjadi, dinegeri ini para penipu berkeliaran bebas tanpa ada ancaman hukum yang tegas. Jangankan rakyat biasa yang menjadi penipu, pejabat tinggi bahkan sampai presiden juga suka menipu, dan tidak ada ancaman hukum yang mengerikan terhadap mereka. Rakyat hanya bisa mengutuk dan mencibir, namun biasanya yang terlalu keras sindirannya akan disikat.
Iwan Fals mengajak kita turut serta bersih bersih negeri dari para penipu ini.

Dan Orde Paling Baru


Lagu ini masih dalam album Manusia Setengah Dewa. Dulu kita mengenal istilah Orde Lama. Kemudian kita mengenal lagi istilah Orde Baru sebagai pengganti istilah sebelumnya. Dan setelah kekuasaan Orde Baru digulingkan dengan demonstrasi besar-besaran tahun 1996, kita mengenal dengan Orde Reformasi. Namun Iwan Fals menyebutnya Orde Paling Baru.


Dalam lagu ini Iwan menyindir tidak banyaknya perubahan setelah Orde Baru digulingkan. Lagu ini langsung menghentak dengan bait "KKN berkembang biak sampai kelurahan". Istilah KKN semakin kita kenal pada masa demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi. KKN adalah singkatan dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kondisi penuh KKN ini merajalela dimasa Orde Baru sehingga menjadi salah satu pemicu pergolakan besar yang kemudian meruntuhkannya. Namun ternyata sampai masa Orde Paling Baru praktek tersebut tidak berkurang, bahkan malah semakin menjadi.

Apakah benar yang dikatakan Iwan Fals?. Coba saja kamu main ke berbagai kantor kelurahan untuk membuktikannya. Setidaknya apa yang dikatakan Iwan Fals dalam lirik lagu ini memuat kebenaran. Sungguh mengerikan kondisi seperti ini, sehingga Iwan Fals melanjutkan dengan kalimat "Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi" untuk memberantas praktek KKN itu. Apakah pemimpin yang sekarang seperti itu..?.

Dulu jaman setelah kemerdekaan kita menyebutnya Orde Lama. Kemudian setelah berganti presiden dari Soekarno ke Soeharto, kita mengenalnya sebagai Orde Baru. Dan ketika kekuasaan Soeharto digulingkan rakyat dengan demonstrasi besar-besaran tahun 1996, kita mengenal dengan Orde Reformasi.
 
Namun Iwan Fals menyebutnya Orde Paling Baru. Dalam lagu ini Iwan menyindir tidak ada banyaknya perubahan setelah Orde Baru digulingkan. Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih berkembang biak tak ada bedanya dengan masa Orde Baru.
 
 
 
 

Begal Aja Dibakar, Kok Koruptor Dapat Karpet Merah

Semenjak kejadian begal motor kemarin, Indonesia memang sedang gempar dan geram akan kejadian kekerasan tersebut, kekerasan yang sudah tidak memiliki hati nurani pada si pelaku begal. Para korban begal banyak yang hanya tinggal nama. Harta dan nyawanya diambil oleh pelaku begal yang tidak bertanggung jawab. Dimana hati nuraninya? Apa sudah membeku? Membatu? Apa perlu hatinya dijadikan batu akik ?

Apabila dibandingkan antara begal dan koruptor, memang jauh berbeda. Siapa yang lebih sadis? Anda bisa menilai sendiri. Mana yang lebih sadis, koruptor atau pelaku begal. Mungkin kedua-duanya sama-sama sadisnya, dan harus diberikan hukuman yang cukup berat.

 Gitusih.com mengutip dan merangkum dari beberapa sumber, Musisi Iwan Fals meminta hukuman untuk para koruptor diberikan lebih berat dari vonis yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Iwan fals telah membandingkan hukuman koruptor dengan para penjahat jalanan, termasuk begal tersebut.

Usai bertemu Presiden Jokowi, Iwan Fals berkata “Begal aja dibakar, masak koruptor dapat karpet merah”. Perkataan tersebut sangat menyentuh dan sangat berarti. Pikirkan saja, ada benarnya Iwan mengucapkan kata tersebut. Toh yang melakukan kejahatan yang sangat kejam kok malah dapat kemewahan? Iwan pun menyebutkan bahwa hingga saat ini dirinya tetap mendukung upaya pemberantasan korupsi oleh aparat yang berwenang.

Selain itu, Iwan juga menemui Jokowi di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan untuk membicarakan rencananya akan konser yang akan digelar yaitu Nyanyian Rakyat, dengan dijumpai oleh sangat banyak penonton. Penonton yang akan datang diperkirakan berjumlah empat juta penonton.

Iwan Fals juga menyebutkan bahwa ia sudah mengirimkan surat untuk bertemu Presiden pada bulan Desember tahun 2014. Namun baru saat ini upaya tersebut terealisasikan. Waktu itu Jokowi pernah ke rumahnya Iwan Fals, maka dari itu Iwan Fals ingin bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.

Iwan pun menyebutkan bahwa ada rencana kerja sama dengan salah satu stasiun televisi guna untuk mengadakan konser dengan penonton maksimal berjumlag seratus ribu orang. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pemerintah lebih mengetahui akan lokasi yang bisa dipakai untuk konser dengan empat juta penonton.

Semenjak kejadian begal motor kemarin, Indonesia memang sedang gempar dan geram akan kejadian kekerasan tersebut, kekerasan yang sudah tidak memiliki hati nurani pada si pelaku begal. Para korban begal banyak yang hanya tinggal nama. Harta dan nyawanya diambil oleh pelaku begal yang tidak bertanggung jawab. Dimana hati nuraninya? Apa sudah membeku? Membatu? Apa perlu hatinya dijadikan batu akik ? - See more at: http://gitusih.com/hot/iwan-fals-begal-aja-dibakar-kok-koruptor-dapat-karpet-merah/#sthash.chUCuib3.dpuf
Semenjak kejadian begal motor kemarin, Indonesia memang sedang gempar dan geram akan kejadian kekerasan tersebut, kekerasan yang sudah tidak memiliki hati nurani pada si pelaku begal. Para korban begal banyak yang hanya tinggal nama. Harta dan nyawanya diambil oleh pelaku begal yang tidak bertanggung jawab. Dimana hati nuraninya? Apa sudah membeku? Membatu? Apa perlu hatinya dijadikan batu akik ? - See more at: http://gitusih.com/hot/iwan-fals-begal-aja-dibakar-kok-koruptor-dapat-karpet-merah/#sthash.chUCuib3.dpuf
Semenjak kejadian begal motor kemarin, Indonesia memang sedang gempar dan geram akan kejadian kekerasan tersebut, kekerasan yang sudah tidak memiliki hati nurani pada si pelaku begal. Para korban begal banyak yang hanya tinggal nama. Harta dan nyawanya diambil oleh pelaku begal yang tidak bertanggung jawab. Dimana hati nuraninya? Apa sudah membeku? Membatu? Apa perlu hatinya dijadikan batu akik ? - See more at: http://gitusih.com/hot/iwan-fals-begal-aja-dibakar-kok-koruptor-dapat-karpet-merah/#sthash.chUCuib3.dpuf
Semenjak kejadian begal motor kemarin, Indonesia memang sedang gempar dan geram akan kejadian kekerasan tersebut, kekerasan yang sudah tidak memiliki hati nurani pada si pelaku begal. Para korban begal banyak yang hanya tinggal nama. Harta dan nyawanya diambil oleh pelaku begal yang tidak bertanggung jawab. Dimana hati nuraninya? Apa sudah membeku? Membatu? Apa perlu hatinya dijadikan batu akik ? - See more at: http://gitusih.com/hot/iwan-fals-begal-aja-dibakar-kok-koruptor-dapat-karpet-merah/#sthash.chUCuib3.dpuf

Komentar aneh Iwan Fals

Jika Anda penggemar setia Iwan Fals, atau sering mencermati penampilan “Live” Sang Legenda ini di atas panggung, tentu telah mahfum bahwa di balik kegarangannya ketika melantunkan lagu, Iwan bisa tiba – tiba menjadi kikuk, terbata – bata dan “wagu” ketika harus berbicara “normal” di depan orang banyak. Pandangan matanya yang membara ketika melantunkan syair – syair “magis”nya dapat berganti menjadi pandangan kebingungan -seperti pandangan remaja yang harus bertemu orang tua pacarnya- ketika Iwan harus memberikan pengantar tentang lagu yang akan dibawakannya. Kosa – kata puitis seperti syair – syair dalam lagunya seketika akan terbang entah ke mana..

Jika Anda penggemar setia Iwan Fals, atau sering mencermati penampilan “Live” Sang Legenda ini di atas panggung, tentu telah mahfum bahwa di balik kegarangannya ketika melantunkan lagu, Iwan bisa tiba – tiba menjadi kikuk, terbata – bata dan “wagu” ketika harus berbicara “normal” di depan orang banyak. Pandangan matanya yang membara ketika melantunkan syair – syair “magis”nya dapat berganti menjadi pandangan kebingungan -seperti pandangan remaja yang harus bertemu orang tua pacarnya- ketika Iwan harus memberikan pengantar tentang lagu yang akan dibawakannya. Kosa – kata puitis seperti syair – syair dalam lagunya seketika akan terbang entah ke mana..

Lebih aneh lagi ketika Iwan memberi pengantar lagu “Pulanglah” yang didedikasikan untuk Munir yang meninggal diracun dalam perjalanan Jakarta – Singapura – Amsterdam pada tanggal 7 September 2004. Selain untuk Munir, Iwan juga mengenang Chrisye yang baru saja meninggalkan kita semua. “semoga.. “katanya.. terbata – bata..”Semoga betah di sana..”
 

Haa.. gak salah dengar tuu? Kok semoga betah di sana? Pernahkan orang mendengar komentar seaneh itu? Ketika mendengar tentang seseorang yang meninggal, pernahkan anda mengatakan, “Semoga Almarhum betah di sana..”?
 

Memangnya kalau nggak betah.. mau apa lagi, coba?

Yah, itulah Iwan Fals yang lugu dan apa adanya. Sang legenda yang kembali menjadi manusia biasa begitu denting gitar berhenti. Dan komentar aneh yang lahir dari keluguannya itu, tentu saja tidak mengurangi pesonanya. Selama ia masih melantunkan gitarnya, ia akan terus menyanyikan lagu – lagu yang sarat akan pesan cinta, hidup, dan perdamaian.
 

Dengan satu syarat, jangan lagi memintanya berpidato..
 

Iwan Fals Dan Para Koruptor_Politik Uang

Iwan Fals Dan Para Koruptor

 

POLITIK UANG 

 

Lagu yang ini ada dalam album Manusia Setengah Dewa tahun 2004. Sebuah album Iwan Fals yang sarat dengan kritik sosial. Album ini pula yang saat itu menjawab kerinduan penggemar terhadap sosok kritis dan kesederhanaan lagu-lagu dari penyanyi ini.

Lagu ini berkisah mengenai dunia politik dengan banyaknya partai yang terdaftar untuk ikut pemilihan umum. Disitu Iwan Fals berkata asalkan punya uang banyak, sebuah partai bisa memenangkan pemilu. Dengan apa? Dengan menyuap para pemilih untuk memilih partai politik yang ditentukan. Mereka (partai politik) kampanye dengan menawarkan berbagai program kerja kepada rakyat. Tetapi itu rupanya hanyalah seperti dongeng karena kenyataannya hanya cuma omongan yang tidak jelas pelaksanaannya. Namun banyak penonton cukup senang karena mereka mendapat keuntungan materi dengan menghadiri kampanye politik.
 
Dalam lagu ini Iwan Fals berkata uang adalah bahasa kalbu, uang adalah santapan rohani mulai birokrat, rakyat jelata bahkan wakil rakyatnya. Meski tidak semuanya tetapi banyak yang suka. Mungkin maksudnya dengan uang (kotor) bagi siapa saja yang suka, apapun bisa dilakukan, bahkan untuk memperoleh kekuasaan politik. Lalu dia melanjutkan dengan bait, "Jangan heran korupsi menjadi jadi... Habis itulah yang diajarkan... Ideologi jadi komoditi... Bisa diekspor ke luar negeri". Masih mau membantah kalau korupsi tidak diajarkan dalam keseharian beberapa dari kita...?

Politik uang kerap terjadi saat ada pemilihan umum, baik itu pemilihan kepala daeran, presiden atau bahkan pemilihan RT/RW. Politik uang ini maksudnya menyuap rakyat dengan uang agar mereka memilih calon yang sudah ditentukan. Tindakan ini biasa dilakukan oleh pejabat kotor, pikir mereka biar saja keluar uang banyak untuk menyuap rakyat saat pencalonan, karena setelah nantinya terpilih menduduki jabatan penting uang modal itu bisa kembali... dengan apa... dengan korupsi pastinya. Karena menduduki jabatan penting dan menentukan, sangat mudah sekali mendapatkan uang hanya melalui tanda tangan... gila..
 

 
 


 

 

Iwan Fals Dan Para Koruptor

Pemborong Jalan



Ini juga karya Iwan Fals di tahun 80-an saat dia masih belum populer. Lagu ini terdapat dalam album Perjalanan.

Lagu ini berisi mengenai kritikan Iwan Fals pada kualitas pembangunan di negeri ini yang hanya bertahan sebentar saja lalu rusak lagi. Dia memberi contoh pada sebuah jalan yang baru saja diaspal, setelah sehari terkena hujan, aspal itu rusak lagi. Apakah yang terjadi? apakah dana proyek itu dikorupsi? kemungkinan itu sangatlah besar.

Kemudian Iwan Fals menghubungkan dengan uang pajak. Rakyat yang sudah bayar pajak tinggi tetapi mendapatkan fasilitas yang minim. Iya benar, kita bisa meyakini semuanya dikorupsi. Uang pajak dikorupsi, lalu yang dipakai hanya tinggal sisa-sisanya untuk pembangunan fasilitas publik yang hasilnya asal-asalan. Lalu para pekerja pembangunan itu hanya diupah rendah, mereka tak ubahnya hanya menjadi sapi perahan saja oleh pemenang tender proyek yang biasanya sudah diatur. Inilah ironisnya negeri kaya raya yang bernama Indonesia ini. Korupsi dimana-mana.

Kritikan Iwan Fals pada kualitas pembangunan di negeri ini yang hanya bertahan sebentar saja lalu rusak lagi. Dia memberi contoh pada sebuah jalan yang baru saja diaspal, setelah sehari terkena hujan, aspal itu rusak lagi. Apakah yang terjadi? apakah dana proyek itu dikorupsi? kemungkinan itu sangatlah besar.

Rakyat yang sudah bayar pajak tinggi tetapi mendapatkan fasilitas yang minim. Iya benar, semuanya dikorupsi. Uang pajak dikorupsi, lalu yang dipakai hanya tinggal sedikit untuk pembangunan yang asal-asalan. Lalu para pekerja pembangunan itu hanya diupah rendah, mereka tak ubahnya hanya menjadi sapi perahan saja oleh pemenang tender proyek. Inilah ironisnya negeri kaya raya yang bernama Indonesia ini. Korupsi dimana-mana....!


100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk

1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)

2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album
Iwan Fals Opini 1982)

4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album
Iwan Fals Sugali 1984)

5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album
Iwan Fals Sugali 1984)

6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album
Iwan Fals Sore Tugu Pancoran 1985)

7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album
Iwan Fals Ethiopia 1986)

8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album
Iwan Fals Ethiopia 1986)

9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

--------------------------------------------------------

11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar - album
Iwan Fals Lancar 1987)

13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album
Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)

14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak - album
Iwan Fals 1910 1988)

15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album
Iwan Fals 1910 1988)

16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album
Iwan Fals 1910 1988)

17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album
Iwan Fals 1910 1988)

18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album
Iwan Fals 1910 1988)

19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album
Iwan Fals Mata Dewa 1989)

20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album
Iwan Fals Mata Dewa 1989)

--------------------------------------------------------

21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album
Iwan Fals Swami 1989)

22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album
Iwan Fals Swami 1989)

23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)

24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

--------------------------------------------------------

31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album
Iwan Fals Cikal 1991)

36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album
Iwan Fals Cikal 1991)

37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album
Iwan Fals Cikal 1991)

38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album
Iwan Fals Cikal 1991)

39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)

--------------------------------------------------------

41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu - album
Iwan Fals Hijau 1992)

45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album
Iwan Fals Hijau 1992)

46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album
Iwan Fals Hijau 1992)

47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album
Iwan Fals Hijau 1992)

48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album
Iwan Fals Hijau 1992)

49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album
Iwan Fals Hijau 1992)

50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)

--------------------------------------------------------

51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)

52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)

53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)

54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album
Iwan Fals & Sawung Jabo Anak Wayang 1994)

--------------------------------------------------------

61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)

62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album
Iwan Fals Mata Hati 1995)

63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album
Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)

64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)

65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)

66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)

67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)

68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)
 

--------------------------------------------------------

71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

--------------------------------------------------------

81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006 -
album Iwan Fals Keseimbangan 2010)

85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)

86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006 -
Iwan Fals & Indra Lesmana)

87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album
Iwan Fals 50:50 2007)

88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album
Iwan Fals 50:50 2007)

89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album
Iwan Fals 50:50 2007)

90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album
Iwan Fals 50:50 2007)

--------------------------------------------------------

91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album
Iwan Fals 50:50 2007)

92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)

93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)

94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)

97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)

98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)

99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)

100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)